Apakah Hewan mempunyai bahasa?
Hidup menjadi lebih mudah dan nyaman
dengan berkomunikasi .Bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam
kehidupan manusia.Dengan adanya bahasa, perasaan menjadi lebih mudah dan
efektif untuk disampaikan.Namun, semua ini berlaku hanya untuk manusia. Lalu
bagaimana dengan hewan? Apakah hewan juga berkomunikasi? Jika ya, bagaimana
mereka melakukannya? Apakah mereka punya bahasa sendiri seperti layaknya
manusia?
Penelitian menunjukkan bahwa semua
spesies hewan dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan beberapa media
lain selain bahasa.Berikut akan dipaparkan beberapa jenis komunikasi pada
hewan.
Jenis-jenis Komunikasi Hewan
Hewan tidak memiliki kemampuan
menggunakan bahasa sebagai media berkomunikasi sebagaimana manusia.Namun hewan
punya cara lain untuk menyampaikan pesan ke sesamanya, dimana penggunaaan
bahasa tubuh adalah faktor yang paling penting.
Pesan tersebut bisa bertujuan untuk
menyampaikan lokasi makanan, ajakan untuk melakukan ritual kawin, alarm tanda
bahaya, apresiasi perbuatan baik seperti membantu hewan lain dalam situasi
berbahaya, dan lainnya.Spesies hewan yang berbeda menggunakan jenis komunikasi
yang berbeda pula.
Ada dua jenis utama komunikasi pada
hewan yaitu komunikasi verbal dan non verbal.
1. Komunikasi Verbal
Suara adalah salah satu jenis yang
paling umum dari komunikasi verbal pada hewan. Sebagian besar spesies
menggunakannya sebagai media untuk menyampaikan pesan. Kelelawar misalnya, hewan nokturnal yang aktif di malam hari ini
menggunakan gelombang suara untuk berkomunikasi.Semua burung berkomunikasi
melalui kicauan. Gelombang suara inilah yang mereka gunakan untuk
berkomunikasi. Mamalia umumnya
menggunakan suara untuk memanggil anggota lain dari kelompoknya. Hewan kecil biasanya mengeluarkan suara
mencicit sedangkan hewan yang lebih besar suaranya lebih bergemuruh.
Penelitian menunjukkan bahwa hewan
dengan kepala kecil dapat menghasilkan suara yang sangat kencang dan mampu
merespon suara dengan berfrekuensi tinggi. Paus
adalah contoh hewan yang menggunakan gelombang suara untuk berkomunikasi.Mereka
memiliki satu lagu paus yang akan diulangi setelah interval reguler untuk
menyampaikan bahaya, penderitaan, kebahagiaan, peringatan, dan lainnya.Anjing dan kucing juga menggunakan
berbagai suara untuk menyampaikan pesan kepada sesamanya.
2. Komunikasi Non Verbal
Berikut adalah berbagai bentuk komunikasi non verbal hewan:
a. Ekspresi Wajah
Jenis komunikasi ini kebanyakan
ditemukan pada anjing. Ketika marah, anjing akan menyeringai dan menegakkan
telinganya.Sebaliknya saat takut, mereka akan menarik telinganya ke belakang
dan membuka mulut. Pada burung,
ketika induk burung membawa makanan untuk anak-anaknya, ‘ekspresi meminta’ bisa
diamati pada wajah anak-anak burung tersebut. Simpanse menggunakan gerak bibir, pipi, dan mata untuk memberitahu
perasaan mereka satu sama lain.
b. Gerakan dan Bahasa Tubuh
Komunikasi melalui gerakan dan bahasa
tubuh umum digunakan tidak hanya pada hewan, melainkan juga manusia.Meskipun
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, manusia menggunakan pula gerakan dan
bahasa tubuh saat berkomunikasi. Lebah
madu adalah makhluk yang menggunakan sejenis tarian sebagai cara
berkomunikasi.Beberapa lebah menari di sekitar sarang sehingga lebah lain
mendapatkan sinyal dimana lokasi sarang madu berada. Rusa akan mengibaskan ekornya untuk memperingatkan rusa yang lain
pada bahaya yang akan datang. Gorila
menjulurkan lidahnya untuk mengekspresikan kemarahan.
Saat kucing mengarahkan telinga ke
depan, ini menunjukkan keramahan dan perhatian.Namun ketika telinganya tegak
dan sedikit kebelakang, kucing tersebut berusaha memperingatkan kucing lain
akan adanya bahaya.Jika kucing menarik tubuhnya, maka dia sedang merasa percaya
diri dan siap untuk menyerang.
c. Bau dan Sinyal
Banyak hewan berkomunikasi satu sama
lain melalui bau. Mereka mengeluarkan feromon untuk menyampaikan pesan.Serigala,
rusa, dan serangga, umumnya menggunakan jenis komunikasi ini.Bahkan amuba pun
perlu berkomunikasi. Cara berkomunikasi amuba adalah dengan melepaskan zat
kimia. Hewan menggunakan jenis komunikasi ini sebagai cara menarik pasangan
untuk bereproduksi.Oleh karena itu, komunikasi juga penting dalam proses
reproduksi.
‘Sinyal akustik’, sejenis sinyal
suara biasanya dikaitkan dengan monyet vervet.Mereka memiliki bahasa yang
sebenarnya mengandung tiga kata yaitu ular, elang, dan macan tutul, untuk
memperingatkan vervet lainnya akan adanya bahaya dari masing-masing ketiga
ancaman tersebut. Ada pula sinyal elektrik yang biasa digunakan oleh hewan air
seperti hiu dan ikan lainnya. Hewan-hewan ini memiliki electroreceptor untuk
mengidentifikasi objek dan bahaya.
d. Sentuhan
Untuk mengungkapkan perasaannya,
simpanse akan saling menyentuhkan tangan satu sama lain.Simpanse pendatang baru
akan meletakkan tangannya di mulut simpanse kepala untuk mengkonfirmasi
masuknya dirinya dalam komunitas tersebut. Selanjutnya proses ini juga berlaku
sebaliknya, simpanse kepala akan memberi jaminan keselamatan bagi pendatang
baru.
Simpanse bahkan memberikan pelukan
dan ciuman sebagai ungkapan kasih sayang. Kucing, badak, dan hewan lainnya
saling meringkuk untuk menunjukkan kasih sayang. Gajah saling mengaitkan
belalainya sebagai bentuk komunikasi yang lebih dekat. Rusa jantan saling
mengunci tanduknya dan berkelahi untuk menunjukkan dominasi.
Komentar
Posting Komentar